TOYOTA - MOBIL TERBAIK KELUARGA INDONESIA

TOYOTA - MOBIL TERBAIK KELUARGA INDONESIA

Kamis, 24 Juli 2014

Toyota Indonesia membuktikan karya mesinnya di Negeri Samba

www.toyota-kediri-hasanudin.blogspot.com

Lagi-lagi Toyota Indonesia menunjukan pencapaian yang patut di beri apresiasi oleh dunia,buktinya akhir-akhir ini hasil kerja tangan-tangan trampil dari Indonesia sudah di nikmati warga Benua Amerika
tepatnya Argentina dan Brazil yang terpisah ribuan kilometer. Yang dimaksud diatas adalah hasil kerja karyawan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang kini ditunjuk sebagai produsen mesin ramah lingkungan, 2TR-FFV untuk ekspor ke Argentina dan Brasil.
Sejak 2010 TMMIN sudah dipercaya Toyota Motor Corp, sebagai salah satu basis ekspor mesin ethanol untuk Amerika Latin. Ekspor perdana 2TR-FFV sudah dilakukan sejak Agustus 2010. Sejak ekspor perdana sampai Mei 2014, total ekspor mencapai 18.060 unit.
Guna menggenjot ekspor 2TR-FFV, TMMIN juga terus meningkatkan kemampuan mesin ini dengan berhasil mengatasi salah satu kelemahannya, yakni suhu dingin. Mesin ini kerap sulit dihidupkan ketika berada di daerah bersuhu 11 derajat Celsius ke bawah.
Caranya, dengan melengkapi 2TR-FFV dengan sistem bahan bakar sub-tank dan sub-jet untuk menyuntikkan bensin murni pada awal mesin dijalankan. Setelah mesin mencapai temperatur yang dibutuhkan maka injeksi ECU (Electronic Control Unit) akan memindahkan konsumsi bensin ke ethanol secara otomatis.
“Kami terus berusaha meningkatkan performa mesin ramah lingkungan 2TR-FFV ini untuk menjadi andalan ekspor ke depan karena pasarnya terus berkembang,” jelas Warih Thahjono, Wakil Presiden Direktur TMMIN, dalam keterangan resminya.
Di Argentina mesin 2TR-FFV berkapasitas 2.694 cc digunakan untuk Hilux yang juga dijual ke Brasil. Toyota Indonesia berharap jumlah permintaan mesin 2TR-FFV akan meningkat bukan cuma ekspor tapi juga domestik.
Tapi sayang, Indonesia yang memiliki potensi ethanol begitu besar, masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Banyak tanaman yang bisa diproses untuk menghasilkan ethanol.  Prosesnya juga terbilang tidak rumit.
"Selain itu, menggunakan ethanol menghasilkan emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan. Setiap liter ethanol yang dikonsumsi menghasilkan gas karbondioksida 1,94 kg per liter, sedangkan bensin 2,24 kg per liter,” terang Made Dana Tangkas, Direktur TMMIN.